Embun dan Api
Embun pagi turun dengan anggunnya
Bagai bidadari turun dari persarangannya
Titik air yang seakan menggoda
Hadir dengan wajah yang merona
Burung-burung pun bernyanyi dengan merdu
Melihat embun yang merona tersipu malu
Ada rasa ingin mendekat
Namun segan hadir melekat
Api yang membara
Nampak angkuh dengan keagungannya
Keangkuhan karena keagungan
Membuatnya lenyap dengan kesakitan
Lalu, apakah pantas api bertahta dengan segala keangkuhan?
Jika akhirnya berakhir dengan cemoohan?
Abu pun menari dalam kepedihan
Jika api lenyap dengan kesengsaraan
Embun pagi turun dengan anggunnya
Bagai bidadari turun dari persarangannya
Titik air yang seakan menggoda
Hadir dengan wajah yang merona
Burung-burung pun bernyanyi dengan merdu
Melihat embun yang merona tersipu malu
Ada rasa ingin mendekat
Namun segan hadir melekat
Api yang membara
Nampak angkuh dengan keagungannya
Keangkuhan karena keagungan
Membuatnya lenyap dengan kesakitan
Lalu, apakah pantas api bertahta dengan segala keangkuhan?
Jika akhirnya berakhir dengan cemoohan?
Abu pun menari dalam kepedihan
Jika api lenyap dengan kesengsaraan